Ryanair harus melepaskan jutaan penjualan tiket tahun ini karena keterlambatan pengiriman pesawat Boeing, kata Kepala Eksekutif Michael O'Leary pada hari Selasa.
Dia juga mengatakan bahwa penurunan harga tiket, yang membebani hasil semester pertama Ryanair, akan mereda pada akhir tahun ini.
“Penundaan pengiriman Boeing menimbulkan tantangan bagi pertumbuhan penerbangan kami tahun ini,” kata O'Leary pada konferensi pers di London. Dia mengatakan Ryanair akan menerbangkan 5 juta penumpang lebih sedikit tahun ini dari perkiraan semula sebesar 205 juta.
Ryanair telah memesan 350 pesawat lorong tunggal Boeing 737, namun pabrikan AS tersebut menunda pengiriman karena serangkaian masalah teknis.
“Seharusnya kita dapat tujuh pada bulan Juli. Kita dapat lima. Seharusnya kita dapat 10 pada bulan Agustus. Kalau kita dapat lima, kita beruntung,” katanya. “Berurusan dengan Boeing saat ini sangat membuat frustrasi.”
O'Leary mengatakan penurunan 5 juta penumpang dapat mengurangi pendapatan sekitar 500 juta euro ($550 juta) tahun ini.
“Boeing pasti akan memberi kami kompensasi yang tidak seberapa, namun saya lebih memilih membeli pesawat ini dan tumbuh lebih cepat,” katanya.
Maskapai penerbangan berbiaya rendah ini juga terpukul pada semester pertama, dengan harga turun rata-rata sekitar 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena suku bunga yang tinggi mengurangi pendapatan konsumen.
“Itu kabar baik bagi pelanggan kami dan kabar buruk bagi pemegang saham kami,” kata O'Leary, Selasa.
Namun dia mengatakan laju penurunannya melambat, dengan harga kemungkinan turun sekitar lima persen dalam setahun penuh.