Departemen Keuangan telah mengeluarkan peraturan baru yang bertujuan untuk membatasi pencucian uang oleh penjahat. Berdasarkan peraturan ini, pembelian real estate kini akan dilakukan secara tunai.
Penjualan real estat ke perusahaan cangkang, perwalian, dan badan hukum harus dilaporkan oleh profesional real estat berdasarkan peraturan yang diselesaikan pada hari Rabu. Namun persyaratan ini tidak berlaku jika pembeli rumah adalah perorangan. Pembelian yang dilakukan dengan pembiayaan atau hipotek juga tidak tunduk pada aturan yang sama.
Aturan baru ini merupakan bagian dari tujuan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mencegah pencucian uang mengalir melalui sistem keuangan AS. Pihak berwenang menganggap pembelian tunai dalam jumlah besar, seperti pembelian real estate, mempunyai risiko tinggi terjadinya transaksi pencucian uang.
“Langkah-langkah ini akan mempersulit para penjahat untuk mengeksploitasi kuatnya industri real estate perumahan dan penasihat investasi,” Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan dalam sebuah laporan oleh Realtor.com.
Menurut Associated Press, aturan baru ini akan berada di bawah lingkup Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) Departemen Keuangan. Administrasi mereka juga akan ditangani oleh departemen yang sama.
Profesional real estate yang memfasilitasi transaksi sekarang akan diminta untuk melaporkan nama penjual dan individu yang akan mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut. Selain itu, mereka harus mengungkapkan informasi lain, termasuk rincian properti dan rincian pembayaran.
Selain mengatasi masalah pencucian uang, peraturan tersebut juga dapat berdampak pada biaya perumahan. Menurut studi yang dilakukan akademisi Kanada, pembelian rumah yang difasilitasi melalui pencucian uang dapat menyebabkan harga rumah naik sebesar 3,7% hingga 7,5%.
Ian Gary, direktur eksekutif Koalisi FACT, sebuah organisasi nirlaba yang mempromosikan transparansi, menyebut peraturan baru ini sebagai “perlindungan yang sangat dibutuhkan.”
“Setelah bertahun-tahun advokasi oleh anggota parlemen, pakar anti pencucian uang dan masyarakat sipil, era kerahasiaan keuangan yang radikal dan impunitas bagi penjahat keuangan di Amerika Serikat akhirnya tampaknya telah berakhir,” katanya.