Pasar saham global bervariasi pada hari Kamis karena investor mengalihkan perhatian mereka dari laporan pendapatan terbaru Nvidia ke data ekonomi AS yang akan datang. Nvidia melaporkan laba yang kuat dan memperkirakan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal berikutnya, namun harga sahamnya masih turun 7,6% pada perdagangan setelah jam kerja, menghapus nilai pasar sebesar $236 miliar. Penurunan tersebut menyebabkan Nasdaq berjangka turun 1% dan S&P 500 berjangka turun 0,5%, Business Standard melaporkan.
Pasar Asia merasakan dampak penurunan harga saham Nvidia. Nikkei 225 Jepang turun 0,4%, Kospi Korea Selatan turun 1%, dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%. Indeks blue-chip Tiongkok turun 0,4% untuk hari keempat berturut-turut, mencerminkan berlanjutnya kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok. Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5%, didorong oleh penurunan saham-saham teknologi, sementara indeks MSCI yang mencakup saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,6%.
Saham-saham Eropa menunjukkan ketahanan yang lebih baik. Indeks CAC 40 Perancis naik 0,4%, indeks DAX Jerman datar dan indeks FTSE 100 Inggris naik 0,2%. Menurut Associated Press, Dow Jones berjangka AS naik 0,4%, menunjukkan pembukaan positif di Wall Street.
Investor kini fokus pada data ekonomi AS yang baru, termasuk laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat. PCE adalah ukuran inflasi pilihan The Fed, dan para ekonom memperkirakan PCE akan sedikit meningkat menjadi 2,6% di bulan Juli dari 2,5% di bulan Juni. Data tersebut dapat menjadi kunci bagi penurunan suku bunga The Fed berikutnya, yang menunjukkan bahwa penurunan suku bunga dapat dilakukan segera pada bulan September jika data inflasi dan ketenagakerjaan konsisten.
Sementara itu, di pasar energi, minyak mentah AS naik menjadi $74,73 per barel dan minyak mentah Brent naik menjadi $78,80 per barel. Harga emas juga naik, mencapai $2,512.89 per ounce, mendekati rekor tertinggi. Dalam perdagangan mata uang, dolar menguat terhadap yen mencapai 144,56 yen, sedangkan euro turun menjadi $1,1109.
Investor mengamati dengan cermat bagaimana perekonomian AS mengatasi inflasi dan tingginya biaya pinjaman seiring Federal Reserve mempertimbangkan pelonggaran suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.