AFP
Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris mengungguli mantan Presiden Donald Trump di tujuh negara bagian yang penting untuk memenangkan Gedung Putih pada bulan November.
Jajak pendapat Bloomberg News/Morning Consult yang dilakukan setelah Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan lalu menunjukkan Harris unggul dari calon presiden dari Partai Republik dengan rata-rata 2 poin di antara pemilih terdaftar dan 1 poin di antara pemilih potensial di tujuh negara bagian.
Keunggulan terbesarnya ada di Wisconsin, di mana ia unggul 8 poin dari Trump, yaitu 52% berbanding 44%.
Jajak pendapat menunjukkan Harris memimpin dengan 4 poin di Nevada dan Pennsylvania, 3 poin di Michigan, dan 2 poin di Georgia dan North Carolina. Dia terikat dengan Trump di Arizona.
“Harris telah membuka kemungkinan baru bagi kemenangan Electoral College dengan membawa negara bagian Sunbelt seperti Georgia dan Nevada kembali bersaing dibandingkan dengan mantan Presiden Joe Biden di antara kandidat Partai Demokrat,” kata jajak pendapat tersebut.
Survei menunjukkan Harris memimpin dengan selisih 2 poin persentase di Carolina Utara, yang belum pernah dimenangkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat sejak Barack Obama pada tahun 2008.
Pada bulan April, Trump memimpin Biden dengan selisih 10 poin.
Pergeseran Harris telah memaksa Partai Republik menghabiskan lebih dari $16 juta untuk iklan televisi di negara bagian tersebut selama lima minggu terakhir untuk mendukung Trump, menurut Bloomberg News.