Kamala Harris mengumumkan pada hari Kamis bahwa masyarakat Amerika siap untuk membuka halaman baru terhadap Donald Trump, dengan menjangkau para pemilih berhaluan tengah dalam wawancara pertamanya sejak ia secara dramatis memasuki pemilu presiden bulan November.
Politisi Demokrat berusia 59 tahun itu menegaskan kepada CNN bahwa dia akan bersikap keras terhadap imigrasi ilegal dan mendukung metode fracking minyak dan gas yang kontroversial, sambil tetap berpegang pada latar belakang liberalnya dan menjanjikan perekonomian yang lebih adil.
“Saya orang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” kata Harris dalam wawancara bersama dengan pasangannya Tim Walz selama kampanye di negara bagian Georgia.
Wakil presiden perempuan pertama, berkulit hitam dan Asia Selatan menggambarkan Trump telah “mengurangi karakter dan kekuatan kita sebagai orang Amerika dan benar-benar memecah belah negara kita.”
“Saya pikir masyarakat sudah siap untuk membalik halamannya,” katanya. “Masyarakat sudah siap dengan cara baru ke depan.”
Politisi Partai Demokrat itu juga mengatakan bahwa ia akan menunjuk anggota Partai Republik ke dalam Kabinet jika ia menang, yang merupakan tanda lain bahwa ia berupaya menjangkau para pemilih yang berhaluan tengah.
Trump menyebut wawancara itu “membosankan!!!” dalam sebuah postingan di media sosial.
Mantan presiden Partai Republik itu menyebut Harris sebagai “orang yang paling mudah berubah” ketika berbicara di rapat umum di negara bagian Michigan, kemudian mengejek penampilannya dalam wawancara tersebut.
“Bagi saya, dia tidak tampak seperti seorang pemimpin,” katanya kemudian.
Harris telah menolak kritik bahwa dia telah mengubah pendiriannya terhadap isu-isu sensitif secara politik, termasuk fracking, yang pernah dia lawan tetapi sekarang dia dukung, dan bahwa dia telah mengambil sikap yang lebih keras terhadap imigrasi ilegal di perbatasan Meksiko.
“Sebagai presiden, saya tidak akan melarang fracking,” katanya, dalam upaya nyata untuk mengatasi kontroversi di Pennsylvania yang kaya akan bahan bakar fosil, salah satu negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting yang diakui oleh kedua kandidat.
Menanggapi kritik bahwa dia terlalu lunak terhadap imigrasi, yang merupakan bagian inti dari pesan sayap kanan Trump, Harris mengatakan bahwa sebagai presiden, dia akan menandatangani undang-undang yang keras.
Komentarnya tampaknya ditujukan untuk menarik perhatian pemilih berhaluan tengah yang mengkhawatirkan imigrasi dan biaya bahan bakar. Namun untuk mendukung para pendukungnya yang berhaluan kiri, dia menegaskan bahwa dia belum berubah secara mendasar.
“Nilai-nilai saya tidak berubah,” kata Harris.
Ketika membahas topik hangat lainnya dalam lanskap politik AS, Harris mendesak gencatan senjata di Gaza tetapi mengatakan kepada CNN bahwa ia tidak akan mengubah kebijakan Presiden Joe Biden terhadap sekutu utama AS, Israel, termasuk pengiriman senjata.
“Tidak, kita harus membuat kesepakatan,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia “tak tergoyahkan” dalam mendukung Israel tetapi “terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh”.
Sementara itu, Harris menjelaskan untuk pertama kalinya bahwa dia sedang membuat pancake dan menggoreng bacon bersama keluarganya ketika Biden meneleponnya pada 21 Juli untuk mengatakan bahwa dia mengakhiri pencalonannya untuk Gedung Putih.
“Dia memberi tahu saya apa yang dia putuskan untuk dilakukan. Saya bertanya kepadanya, 'Apakah Anda yakin?' dan dia menjawab, 'Ya,'” katanya.
Partai Republik mengkritik Harris karena tidak memberikan wawancara apa pun sejak Biden keluar secara tiba-tiba karena kekhawatiran semakin meningkat mengenai kesehatan dan usianya yang berusia 81 tahun.
Ia menikmati masa bulan madu dengan melonjaknya jajak pendapat dan rekor penggalangan dana, namun ia juga menghadapi sorotan karena ambiguitas dalam banyak kebijakannya saat ia memajukan kampanyenya dengan kecepatan tinggi.
Harris, yang juga mewaspadai media sejak menghadapi kritik luas mengenai imigrasi pada tahun 2021, bersikap hati-hati dalam penampilannya di CNN pada hari Kamis.
Harris diwawancarai selama tur bus kampanye di Georgia, salah satu dari tujuh negara bagian yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilu 5 November.
Berbagai jajak pendapat yang dirilis pada Kamis menunjukkan Harris mengungguli Trump, meski hanya sedikit, namun beberapa jajak pendapat menunjukkan dukungan terhadap Harris meningkat di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran.
Trump sendiri telah berkampanye keras dalam beberapa hari terakhir setelah mantan presiden berusia 78 tahun itu tampak kesulitan mendapatkan pijakan melawan kandidat perempuan baru yang lebih muda.
Berbicara di sebuah acara di Porterville, Miss., pada hari Kamis, Trump menanggapi perubahan kebijakan imigrasi Harris dengan mengatakan, “Di mana saja dia selama tiga setengah tahun?”
Harris dan Trump akan mengadakan debat penting pertama pada 10 September di Philadelphia.